Pada suatu hari yang malang, pria tersebut mendapat perintah untuk mengangkat jembatan guna memberi lewat sebuah kapal barang. Kemudian pria tersebut pun mendorong tuas untuk mengangkat jembatan tersebut. Jembatan terangkat pelan-pelan dan kapal barang itu pun mulai melaluinya secara perlahan. Sementara sebuah kereta yang melaju kencang dan dipenuhi ratusan penumpang terlihat dari kejauhan. Si anak melihat hal itu dan mengira kereta tersebut akan menabrak jembatan jika jembatan tersebut tidak segera diturunkan. Dia kemudian melihat kearah pos kerja ayahnya dan memanggil-manggil ayahnya. Ayahnya tidak kelihatan. Anak itu tanpa pikir panjang, segera berlari kearah panel kontrol yang berada diruangan mekanisme jembatan bekerja. Dia kemudian membuka pintu palka yg terletak dibawah tanah tersebut dan berusaha mendorong tuas dari atas untuk mengubah jalur rel kereta. Tak lama ayahnya kembali ke pos untuk menurunkan jembatan yang ternyata telah menyadari kedatangan kereta tersebut dan memandang keluar untuk melihat anaknya. Dia heran melihat anaknya tidak berada ditempat bermainnya dan berusaha mencari keberadaannya sedangkan kereta sudah mendekat. Ketika pria tsb melihat kearah ruang palka, dia melihat anaknya terjatuh ketika hendak mendorong tuas pengendali jalur kereta. Dia kaget seketika dan berteriak-teriak memanggil anaknya sedangkan kereta sudah melaju mendekati jembatan tersebut. Dia menyadari kalau dia menurunkan jembatan tersebut, anaknya akan hancur terjepit oleh jembatan itu. Pria itu serba salah, bingung dengan situasinya. Dia meraung-raung memanggil anaknya tapi tak kuasa meninggalkan posnya, sedangkan kereta sudah mendekat dalam hitungan detik. Dia kemudian memegang tuas dan melihat kearah kereta sambil menangis.
Akankah dia menarik tuas untuk menurunkan jembatan tersebut dan menyelamatkan orang banyak dengan mengorbankan anak yang sangat dicintainya, ataukah dia akan membiarkan kereta yang ditumpangin ratusan orang itu menabrak jembatan dan menyelamatkan anak satu-satunya??
Jawabannya adalah, dia menyelamatkan orang banyak dan mengorbankan anak yang sangat dicintainya. Biar lebih memahami coba deh tonton video di bawah ini.
Udah liatkan? Sedih ngga? Pasti sedih. Dari kisah ini bisa di simpulkan jika sang Ayah dari anak tersebut, lebih mengutamakan keselamatan orang banyak. Karena memang itu sudah tugas dan tanggung jawabnya. Jangan berfikir jika dia tidak menyayangi anaknya. Justru dia sangat menyayangi anaknya. Namun, dia tidak bisa egois. Menyelamatkan anaknya dan mengorbankan orang banyak. Dan satu hal yang saya yakini, anaknya pasti merasa bangga terhadap ayahnya. Karena ayahnya, memilih pilihan yang tepat. Dan anaknya itu, akan tenang di alam sana.
''For God so loved the world that he gave his one and only Son, that whoever believes in him shall not perish but have eternal life''
The End
Tidak ada komentar:
Posting Komentar