Photobucket

Rabu, 16 Februari 2011

Sampai Menutup Mata

Aku berdiri di tepi padang ilalang di pagi hari. Angin bertiup sepoi-sepoi menerbangkan anak rambut hitamku hingga makin berantakan. Mataku menatap matahari yang mulai timbul dari sebelah barat. Tak ingin rasanya semua ini berlalu begitu cepat. Seperti hidupku yang tidak akan lama lagi akan berakhir.


Embun di pagi buta, menerbangkan bau asa
Detik demi detik ku hitung, inikah saat ku pergi

Tapi bolehkah aku memohon sesuatu, Tuhan? Aku mohon, berikan sebuah keajaiban dalam hidupku ini. Biarkan aku hidup, Tuhan. Hidup bersama orang yang aku cintai. Walaupun sebentar, aku ingin merasakan hidup bersamanya. Aku ingin selalu disisinya dan selalu melihat senyumnya. Senyumnya yang membuatku bahagia, Tuhan.

Oh Tuhan ku cinta dia, berikanlah aku hidup

Aku berjanji tidak akan menyakitinya. Jika memang aku menyakitinya, kau boleh lakukan apa saja kepadaku. Kau boleh menghukumku dengan caramu. Aku akan menerima semua hukuman yang kau beri, jika memang aku menyakitinya. Menyakiti orang yang aku cintai, Tuhan.

Takkan ku sakiti dia, hukum aku bila terjadi

Aku tidak seperti kebanyakan orang pada umumnya. Aku sangat sulit untuk merasakan perasaan cinta, apalagi mengaku bila aku mencintai seseorang. Untuk sekedar mengatakan ''Aku jatuh cinta'' kepada orang yang aku cintai saja, sangatlah sulit. Tapi ini semua berbeda ketika aku mengenalnya. Aku jatuh cinta kepadanya.

Aku tak mudah untuk mencintai, aku tak mudah mengaku ku cinta
Aku tak mudah mengatakan, Aku jatuh cinta

Hembusan nafasku hanya untuk cinta. Suaraku hanya untuk cinta. Hidupku dan semua hal yang ada padaku, hanya untuk cinta. Tiada dusta ataupun kebohongan jika hidupku untuk cinta. Karena cintaku hanya untuknya. Dan itu semua tidak akan pernah lenyap dan hilang sampai ku menutup mata. Sampai maut merenggut nyawaku.

Senandungku hanya untuk cinta, Tirakatku hanya untuk engkau
Tiada dusta, sumpah ku cinta, sampai ku menutup mata


Lamunanku terhenti ketika seorang gadis yang kucintai datang menghampiriku. Dia bersandar di pundakku dan memberikan senyuman terindahnya. Aku berdoa, semoga Tuhan mendengarkan permintaanku tadi. Karena aku ingin selalu bersamanya. Bersama dia yang aku cintai.

The End 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar