Siwi adalah seorang gadis tomboy, enerjik, berpenampilan cuek dan penuh Inisiatif., sementara Iqbal adalah seorang pemuda tampan, kreatif, dan apa adanya. Keduanya menghabiskan masa kecil mereka bersama-sama hingga dewasa.
Disini kau dan aku terbiasa bersama
Menjalani kasih sayang, bahagia ku denganmu
Ketika mereka bermain basket bersama ketika kecil, Siwi tiba-tiba berhenti lalu menaiki tangga rumah pohon yang dibangun oleh orang tua Iqbal. Siwi tahu, jika Iqbal takut menaiki tangga rumah pohon itu. Makanya, Siwi mengukir sebuah nama di sebuah pohon. Iqbal hanya bisa berteriak dan menyuruh Siwi turun untuk memberi tahu apa yang ia lakukan. Tapi Siwi hanya tertawa di atas rumah pohon sambil mengatakan jika Iqbal ingin tahu, dia harus menaiki tangga rumah pohon tersebut dan melihatnya sendiri. Tapi Iqbal takut menaikinya. Hingga sampai sekarang, dia tidak tahu apa yang dilakukan Siwi di rumah pohon tersebut.
Pernahkah kau menguntai, hari paling indah
Ku ukir nama kita berdua, disini surga kita
Suatu hari disebuah toku buku, Iqbal bertemu dengan seorang gadis penulis komik bernama Aghnia. Iqbal jatuh cinta pada pandangan pertama dan mengharapkan Siwi untuk membantunya meluluhkan hati Aghnia. Tiba-tiba Siwi merasa cemburu, perasaan yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya.
Bila kita mencintai yang lain, mungkinkah hati ini akan tegar
Sebisa mungkin tak akan pernah, sayangku akan hilang
Lambat laun Siwi mengubah penampilannya menjadi feminim dengan maksud mencuri perhatian Iqbal. Tapi semua itu tidak ada hasilnya. Iqbal tetap lebih mencintai dan menyayangi Aghnia dari pada dirinya. Siwi pun berfikir untuk merelakan Iqbal kepada Aghnia. Biarlah rasa Cintanya ia pendam. Setidaknya, melihat Iqbal bahagia bersama orang yang ia cintai, itu sudah membuatnya merasa senang. Walau hatinya bagaikan tertusuk ribuan jarum.
If you love somebody could we be this strong
I will fight to win our love will conquer all
wouldn't risk my love even just one night
Our love will stay in my heart, my heart
Suatu hari tanpa disengaja Siwi mendapati Iqbal dan Aghnia berpelukkan dan ia pun berlari tanpa tujuan. Akibatnya ia terpleset kedalam jurang dan kakinya harus diamputasi. Pada saat yang bersamaan, Aghnia jatuh sakit dan dirawat dirumah sakit yang sama dengan Siwi. Disanalah Siwi mengetahui betapa besar cinta Iqbal kepada Aghnia, dimana ia membutuhkan donor hati untuk bertahan hidup.
Bila kita mencintai yang lain, mungkinkah hati ini akan tegar
Sebisa mungkin tak akan pernah, sayangku akan hilang
Siwi akhirnya bersedia mendonorkan hatinya untuk Aghnia jika ia sudah meninggal. Akhirnya Aghnia pun dapat sembuh berkat donor hati yang ia terima dari Siwi. Iqbal dan Aghnia pun menikah. Mereka dikaruniai seorang anak lelaki bernama Satria. Iqbal pun mengajak Aghnia dan anaknya Satria bermain ditempat biasa Iqbal dan Siwi bermain basket. Ketika itu, Iqbal mencoba untuk menaiki tangga rumah pohon tersebut. Sedangkan Aghnia dan anaknya Satria, asik bermain basket bersama. Ketika diatas, Iqbal terkejut ketika mendapati tulisan ''Siwi Love Iqbal'' disana. Iqbal pun baru sadar bahwa Siwi menyukainya sejak kecil. Iqbal pun menangis diatas rumah pohon itu.
Pernahkah kau menguntai, hari paling indah
Ku ukir nama kita berdua, disini surga kita
Di dalam hati Siwi yang terdalam mengatakan bahwa dengan mendonorkan hatinya pada Aghnia, Siwi bisa terus hidup sebagai hati yang peduli terhadap Iqbal.
If you love somebody could we be this strong
I will fight to win our love will conquer all
Wouldn't risk my love even just one night
Our love will stay in my heart, my heart
The End
sorry yang tadi di hapus. hehe. tadi tuh bilang ceritanya bagus :) apalagi yang di posting sebelumnya, itu lebih bagus :')
BalasHapusJangan mulai deh ya Maula Salma Fikriana -.-
BalasHapusmulai apa Radit Putra Ardy? da bagus :D
BalasHapusYa mulai gitu -.-
BalasHapusenggak ah. aku kan komen :p wek. haha
BalasHapusnyeh, iyadeh mbak ._.
BalasHapushehe. pokoknya mah baguslah :D like deuh :p
BalasHapuspreeeeet :p
BalasHapuspret apa Radit Swift? :p haha
BalasHapuswuuu, dasar. kapan nama gua jadi gitu? :p
BalasHapusSejak aku bilang :p weee..
BalasHapus